Test Footer

Thursday, August 1, 2013

17+ Remaja ''mahasiswi murid ibuku''

Cerita ini terjadi dikarenakan ibuku adalah salah seorang dosen di
salah satu universitas. Cerita Seks Remaja ini tidak pernah aku
lupakan karena sangat istimewa sekali dihatiku.
Ibuku adalah seorang dosen komputer di sebuah perguruan tinggi
di ****** Ia memiliki banyak mahasiswa maupun mahasiswi
dan karena kepiawaian Ibuku dalam mengajar, banyak
mahasiswanya yang datang ke rumahku unuk meminta diajar
secara privat.
Kisah ini adalah nyata yang terjadi ketika Ibuku
sedang tidak di rumah. Namaku adalah Joe. Saat itu aku sedang
dalam masa pengangguran karenanya aku hanya tinggal di rumah
sehingga membuatku sangat bosan karena kegiatanku sepanjang
hari hanya menonton VCD dan bermain komputer saja.
Tetapi kebosananku berakhir ketika salah seorang mahasiswi
Ibuku datang kerumah. Dewi namanya, dia kuliah di Universitas
**** ***** (edited). Karena Ibuku kebetulan sedang ada urusan,
maka Dewi menunggunya datang dikarenakan ada urusan yang
sangat penting dengan Ibuku. Karena aku tidak ada pekerjaan dan
aku sangat bosan dengan kegiatanku, maka aku menemaninya
menunggu Ibuku. Tetapi, aku sengaja tidak memberitahukan
kepadanya bahwa Ibuku sedang pergi ke luar kota bersama
Bapakku selama beberapa hari. Jika kuperhatikan dengan seksama,
Dewi sama sekali tidak jelek. Bagiku dia bahkan menarik sekali,
dengan proporsi badan yang bagus dan seksi dan dikombinasikan
dengan rambutnya yang panjang tergerai dan hitam. Sekilas
wajahnya mirip dengan zaskia gotik dan karenanya aku tidak
bosan-bosannya menatap Dewi sambil terus mengajaknya
bercakap-cakap sambil menawarkannya minum segelas air jeruk.
Sampai suatu ketika, dia minta ijin untuk pergi ke WC dan aku
menunjukkannya lokasi WC yang berada di belakang kamar orang
tuaku. Di saat dia pergi kesana, aku memasukkan pil perangsang
yang kubeli sewaktu aku masih berkuliah di luar negeri dulu. Pil
perangsang itu larut dengan air jeruk tetapi tidak memberikan
perubahan pada warna maupun rasa air jeruk itu sendiri. Setelah
itu, aku hanya tersenyum-senyum memikirkan rencanaku
selanjutnya sambil menunggu Dewi keluar dari WC. Setelah
Dewi kembali dari WC, ia kembali duduk dan mengajakku
ngobrol mengenai bisnis orang tuaku sambil meminum air jeruk
yang kusuguhkan kepadanya.
Beberapa menit setelah ia
meminumnya, ia memperlihatkan reaksi dari obat tersebut, dia
berkali-kali meminta maaf kepadaku karena ia merasa kegerahan
dan setelah itu ia mulai membuka pakaiannya.
Di saat ia membuka pakaiannya, aku dapat
melihat sosok dewi yang hanya mengenakan BH dan celana
dalamnya. Hal ini membuat penisku mendadak berdiri dan siap
dimasukkan ke “lubang kenikmatan”. Aku mengajak dewi ke
kamarku sambil kuberikan alasan agar aku dapat menyalakan Air
Conditioner sehingga dia tidak lagi kegerahan. Ia percaya saja dan
mengikutiku ke kamar. Di dalam kamarku, ia duduk di ranjang
sambil sesekali mengusap dadanya. Aku menjadi tidak tahan
melihat adegan ini sehingga aku mulai mencium bibirnya. Ketika
aku menciumnya, tidak ada perlawanan sama sekali. Kami
bermain lidah hingga 10 menit. Dikala kami bermain lidah, aku
mulai membuka BH dan celana dalamnya. Setelah dia bugil,
kemudian aku membuka pakaianku sendiri. Disaat aku sedang
membuka pakaianku, dewi mengusap-usap tubuhnya dan
memainkan jari-jarinya di sekitar vaginanya sehingga
membuatnya basah. Aku tidak tahan lagi maka kudekati vaginanya
dan memainkan lidahku di dalam vaginanya.
Aku sempat terkejut karena ternyata Dewi masih perawan
sehingga aku berpikir bahwa ini adalah hari keberuntunganku. Aku
terus menjilati vagina Dewi berulang-ulang dan diiringi dengan
desahan Dewi yang sangat sensual, “Hmm…, shhh…, aahh…”.
Aku tidak peduli dan terus menjilatinya hingga beberapa saat
kemudian Dewi menjepit kepalaku dengan kedua kakinya
sehingga membuatku menjadi sulit bernafas selama beberapa saat
dan tubuhnya mendadak menjadi gemetar dan ia berteriak
tertahan sambil melengkungkan punggungnya yang membentuk
siluet yang indah sekali. Aku mengerti kalau dia sedang klimaks,
aku senang sekali tetapi juga sekaligus belum puas, why? Karena
aku sendiri belum memperoleh kepuasan darinya. Setelah ia
terbaring lemas karena klimaks tersebut, aku segera saja
memasukkan penisku yang panjang karena sudah tegang ke
dalam vagina Dewi. Ketika penisku merobek keperawanannya, ia
berteriak kesakitan dan aku merasakan penisku telah dibasahi oleh
darah segar keperawanannya, tapi aku tidak ambil peduli. Sambil
kucium bibirnya yang seksi, tanganku bermain di puting susunya,
juga kutusukkan penisku ke dalam liang vaginanya.
Teriakan yang tadi kudengar lama kelamaan berubah menjadi
desahan-desahan dan tangannya mulai aktif memegang dan
menekan-nekan selangkanganku seakan- akan menikmati sodokan ku...
Setelah lama ku masukkan penisku terasa ada yang mau keluar dan akhirnya aku teriak karena klimaks ''akh.....''


the End

0 comments:

Post a Comment