Test Footer

Saturday, July 27, 2013

Ilmu Pengetahuan ''11 Tokoh Indonesia Yang Sukses Tanpa Ijazah''

Lanjutan...

¤9. Hendy Setiono

Hendy Setiono (kebab Baba Rafi) mengawali usaha tahun 2003
di Surabaya. Modalnya hanya Rp 10 jt atau sebuah gerobak
burger. Kini bisnisnya berkembang pesat dengan menu
makanan utama kebab serta santapan ala koboi (burger serta
hotdog). Jumlah cabangnya setiap tahun terus bertambah.
Terakhir, terdapat 140 outlet tersebar di 25 kota, antara lain
Batam, Bali, Bandung, Banjarmasin, Malang, Gresik, Jember,
Kediri, Lampung, Padang, Malang, Makasar, Medan, Pasuruan,
Pekan Baru, Karawang, Surabaya, Sukabumi, Semarang,
Sidoarjo, Tasikmalaya, Jogjakarta, dan Jakarta.

¤10. Buya Hamka
>>>HAMKA (1908-1981), adalah akronim kepada nama sebenar Haji
Abdul Malik bin Abdul Karim Amrullah. Ia adalah seorang
ulama, aktivis politik dan penulis Indonesia yang amat terkenal
di alam Nusantara. Hamka mendapat pendidikan rendah di
Sekolah Dasar Maninjau sehingga kelas dua. Ketika usia HAMKA
mencapai 10 th, ayahnya telah mendirikan Sumatera Thawalib
di Padang Panjang. Di situ Hamka mempelajari agama dan
mendalami bahasa Arab. Hamka juga pernah mengikuti
pengajaran agama di surau dan masjid yang diberikan ulama
terkenal seperti Syeikh Ibrahim Musa, Syeikh Ahmad Rasyid,
Sutan Mansur, R.M. Surjopranoto dan Ki Bagus Hadikusumo.

¤11. Basrizal Koto
>>>Basrizal Koto atau sering disebut Basko lahir di Kampung
Ladang, Pariaman dari pasangan Ali Absyar dan Djaninar. Masa
kecilnya sangatlah getir, dimana Basko sempat merasakan
hanya makan sehari sekali, di mana untuk makan sehari-hari
saja sang ibu harus meminjam beras ke tetangga.
Ayahnya hanyalah bekerja sebagai buruh tani yang mengolah
gabah. Meski sempat bersekolah hingga kelas lima SD, Basko
akhirnya berkesimpulan bahwa kemiskinan harus dilawan
bukan untuk dinikmati. Atas seizin ibunya, diapun memilih pergi
merantau ke Riau dibanding melanjutkan sekolah.Basko yang
panjang akal dan visioner mengawali usahanya dengan
berjualan pete.Kemahirannya berkomunikasi, membangun
jaringan, menepati janji, dan menjaga kepercayaan akhirnya
membawanya sukses menaklukan kemiskinan, membangun
kerajaan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja.
Jumlah perusahaan yang dikelolanya kini mencapai 15
perusahaan dan sejak 2006 dia juga terjun ke bisnis
penambangan batu bara di Riau, menyediakan jasa TV kabel
dan Internet di Sumatra.Beberapa perusahaan yang masuk
dalam MCB Group miliknya adalah PT Basko Minang Plaza
(pusat belanja), PT Cerya Riau Mandiri Printing (percetakan), PT
Cerya Zico Utama (properti), PT Bastara Jaya Muda (tambang
batubara), PT Best Western Hotel (Hotel Basko), dll. Proyek
terakhir yang tengah digarapnya adalah pendirian Best Western
Hotel dengan 198 kamar. Sebuah hotel bintang empat plus
yang tengah di bangun di Padang, Sumatra Barat.

* tidak ada cara untuk mengubah masa lalu : D tapi ada lebih dari
seribu cara untuk mengubah masa depan *

0 comments:

Post a Comment